Review: "Facing the Giants"
Reviewer: Wahyu Setyawan
Sebuah film keluarga, drama yang inspirasi....
Sebenarnya banyak film yang bagus
penuh hikmah dalam prespektif pendidikan, seperti film Umar ibn Khaththab, Bil
qur’an ihtadait, Taz zeemen par, Sang kiai, Sang pencerah, dan film-film yang
lain.
Semoga yang sedikit ini
bermanfaat, review film Facing the Giants
ini memiliki nila-nilai yang terkandung dalam pendidikan . banyak pelajaran
yang didapat. Salah satu nilai yang terkandung adalah nilai kepemimipina
seorang pelatih, yang berpengaruh terhadap timnya. Membawa tim yang dulunya
terpuruk kemudian sempat putus asa. Kemudian seorang pelatih melakukan
intropkesi (muhasabah), dan suatu
ketika ia mendapatkan hidayah, dan memperbaiki diri, keluarga, dan
kesehariannya, yang kemudia ia terapkan di tim football’nya.
Global picture film:
GrantTaylor, seorang
pelatih sepak bola (football)
di Shiloh yang diperankan oleh
Christian (Alex Kendrick), ia mendapat kabar yang sangat buruk. Selain istrinya (Shannen Fields) mendapatkan masalah infertilitas, ia menghadapi
upaya dari orang tua lokal untuk memaksa sekolah untuk menggantikannya. Timnya,
yang Shiloh Eagles, tidak pernah memiliki musim menang dalam enam tahun bahwa
ia telah melatih anak-anak. Kemudian mendapatkan nasihat dari seorang guru
agama, Grant mencoba untuk
menginspirasi timnya untuk menggunakan iman setiap kesehariannya, di
kelas, di football.
Facing
the Giants
Tanggal rilis: September 29, 2006 (USA)
Direktur: Alex Kendrick
Ditulis oleh: Stephen Kendrick
perusahaan produksi: Sherwood Pictures, Destination Films
Tanggal rilis: September 29, 2006 (USA)
Direktur: Alex Kendrick
Ditulis oleh: Stephen Kendrick
perusahaan produksi: Sherwood Pictures, Destination Films
Youtube trailer film: https://www.youtube.com/watch?v=egVlUrdi5kE
Bagian Terbaik dari Film ini:
Saya ktip dari sebuah blog milik
beliau http://sukarto.com/film-facing-the-giants/
Ada satu bagian dari film ini yang
saya pikir adalah bagian terbaik dari film Facing The Giants ini. Yaitu pada
saat latihan, kapten tim meragukan kemampuan timnya untuk menang dalam
pertandingan berikutnya yang akan menghadapi tim yang jauh lebih hebat.
Untuk mengajarkan nilai pantang
menyerah dan memberikan kemampuan terbaik dari dirinya, Pelatih Taylor meminta
kapten tim melakukan latihan mengangkat tubuh temannya menyeberangi lapangan.
Pelatih Taylor memintanya untuk
melakukan yang terbaik, setelah itu mata kapten tim di tutup agar tidak tahu
sudah menyeberang seberapa jauh. Pelatih Taylor terus memberikan semangat dan
memintanya melakukan yang terbaik walaupun kapten tim sudah kecapaian dan ingin
menyerah.
Dan hasilnya ternyata luar biasa,
kapten tim ini mampu melakukan hal yang mustahil. Anda bisa melihat
snapshot dari bagian ini di bawah ini :
Don’t Quit! Keep Going! Keep Going!
Don’t Quit! Do Your Best! Give
Everything You Got!
Pantang Menyerah! Terus Berjuang!
Lakukan yang Terbaik!
Itu adalah pesan yang perlu sering
kita dengar dalam proses mencapai impian dan goal kita.
Ketika
sesuatu menjadi berat, Anda hanya perlu terus melanjutkan perjalanan!
Dalam setiap bisnis atau karir yang
Anda lakukan, Anda pasti akan pernah menemui kesulitan dan tantangan.
Jangan pernah menyerah.
Kadang-kadang juara atau impian Anda sudah di ujung belokan, jika Anda stop dan
menyerah, Anda tidak akan pernah mencapai impian Anda.
So just keep going my friend!
Ibrah yang dapat kita ambil secra khusus:
Dalam
prespektif nilai pendidika yakni, seorang pelatih disini adalah pendidik,
tanamkan nilai keimanan, akidah kepada peserta didik agar membawa nilai-nilai
keimanan di keseharian. Menyampaikan nilai-nilai keteladanan, dan memberikan
kata-kata postif kepada peserta didik, agar tak pernah putus asa, mengajak
kebaikan kepada yang lain.
Wallahu ‘alam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar