Sabtu, 07 Mei 2016

Review: "Facing the Giants"



Review: "Facing the Giants"

Reviewer: Wahyu Setyawan


Sebuah film keluarga, drama yang inspirasi....
Sebenarnya banyak film yang bagus penuh hikmah dalam prespektif pendidikan, seperti film Umar ibn Khaththab, Bil qur’an ihtadait, Taz zeemen par, Sang kiai, Sang pencerah, dan film-film yang lain.

Semoga yang sedikit ini bermanfaat, review film Facing the Giants ini memiliki nila-nilai yang terkandung dalam pendidikan . banyak pelajaran yang didapat. Salah satu nilai yang terkandung adalah nilai kepemimipina seorang pelatih, yang berpengaruh terhadap timnya. Membawa tim yang dulunya terpuruk kemudian sempat putus asa. Kemudian seorang pelatih melakukan intropkesi (muhasabah), dan suatu ketika ia mendapatkan hidayah, dan memperbaiki diri, keluarga, dan kesehariannya, yang kemudia ia terapkan di tim football’nya.
http://sukarto.com/wp-content/uploads/facing-the-giants-poster.jpg
Global picture film:

GrantTaylor, seorang pelatih sepak bola (football) di Shiloh yang diperankan oleh Christian (Alex Kendrick), ia mendapat kabar yang sangat buruk. Selain  istrinya (Shannen Fields)  mendapatkan  masalah infertilitas, ia menghadapi upaya dari orang tua lokal untuk memaksa sekolah untuk menggantikannya. Timnya, yang Shiloh Eagles, tidak pernah memiliki musim menang dalam enam tahun bahwa ia telah melatih anak-anak. Kemudian mendapatkan  nasihat dari seorang guru agama, Grant mencoba untuk menginspirasi timnya untuk menggunakan iman setiap kesehariannya, di kelas, di football.
Facing the Giants
Tanggal rilis: September 29, 2006 (USA)
Direktur: Alex Kendrick
Ditulis oleh: Stephen Kendrick
perusahaan produksi: Sherwood Pictures,
Destination Films



Bagian Terbaik dari Film ini:

Saya ktip dari sebuah blog milik beliau http://sukarto.com/film-facing-the-giants/
Ada satu bagian dari film ini yang saya pikir adalah bagian terbaik dari film Facing The Giants ini. Yaitu pada saat latihan, kapten tim meragukan kemampuan timnya untuk menang dalam pertandingan berikutnya yang akan menghadapi tim yang jauh lebih hebat.
Untuk mengajarkan nilai pantang menyerah dan memberikan kemampuan terbaik dari dirinya, Pelatih Taylor meminta kapten tim melakukan latihan mengangkat tubuh temannya menyeberangi lapangan.
Pelatih Taylor memintanya untuk melakukan yang terbaik, setelah itu mata kapten tim di tutup agar tidak tahu sudah menyeberang seberapa jauh. Pelatih Taylor terus memberikan semangat dan memintanya melakukan yang terbaik walaupun kapten tim sudah kecapaian dan ingin menyerah.
Dan hasilnya ternyata luar biasa, kapten tim ini mampu melakukan hal yang mustahil. Anda bisa melihat snapshot dari bagian ini di bawah ini :
Don’t Quit! Keep Going! Keep Going!
Don’t Quit! Do Your Best! Give Everything You Got!
Pantang Menyerah! Terus Berjuang! Lakukan yang Terbaik!
Itu adalah pesan yang perlu sering kita dengar dalam proses mencapai impian dan goal kita.

facing-the-giants-keep-going
Ketika sesuatu menjadi berat, Anda hanya perlu terus melanjutkan perjalanan!
Dalam setiap bisnis atau karir yang Anda lakukan, Anda pasti akan pernah menemui kesulitan dan tantangan.
Jangan pernah menyerah. Kadang-kadang juara atau impian Anda sudah di ujung belokan, jika Anda stop dan menyerah, Anda tidak akan pernah mencapai impian Anda.
So just keep going my friend!

Ibrah yang dapat kita ambil secra khusus:
Dalam prespektif nilai pendidika yakni, seorang pelatih disini adalah pendidik, tanamkan nilai keimanan, akidah kepada peserta didik agar membawa nilai-nilai keimanan di keseharian. Menyampaikan nilai-nilai keteladanan, dan memberikan kata-kata postif kepada peserta didik, agar tak pernah putus asa, mengajak kebaikan kepada yang lain.

Wallahu ‘alam bishowab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar