Sabtu, 07 Mei 2016

Muslim Hebat “Mengubah Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa”



Review: Muslim Hebat “Mengubah Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa”

Karya-Abu umar Abdillah
Reviewer: Wahyu Setyawan | 03 Nov 2015


https://pbs.twimg.com/media/B9m5JS-CcAAfx5Z.jpg
Global Picture

Buku Muslim Hebat adalah salah satu buku terbaru Abu Umar Abdillah yang di terbitkan oleh Majalah Ar-Risalah. Buku merepukan kumpulan artikel dari majalah ar-risalah dengan tema syakhsiyah.
Nama buku: Muslim Hebat
Ukuran/Hal: 16x21 cm / 308 halaman
Berat: 400 gram
Penulis: Abu Umar Abdillah
Penerbit: Ar-risalah
source:



Dalam kitab ini (Muslim Hebat | “Mengubah Pribadi Biasa Menjadi Luar Biasa”) karya Abu Umar Abdillah, Beliau mengawalinya dengan Muqaddimah dengan judul utama “Menjadi Manusia ‘Super’” kemudian ditambahkan dengan dua sub judul tambahan. 


Penjelasan di awal paragraf,  Menjadi manusia sempurna memang tidak mungkin. Tapi menjadi manusia yang mampu menjadi rujukan manusia di zamannya dan generasi setelahnya tidaklah mustahil. Bukan untuk keren-kerenan, namun demi teraihnya nilai plus di sisi Allah. Karena orang yang dijadikan pelopor, rujukan, dan penyeru dalam kebaikan akan mendapatkan pahala kebaikannya sendiri, serta pahala orang yang mengikutinya.

            Kemudian, Beliau tambahkan di muqaddimah dengan sub judul “Anda Ingin Seperti Mereka?”. Beliau jelaskan, sejarah Islam demikian kaya akan lembaran-lembaran yang mencatat manusia-manusia ‘super’ yang menjadi rujukan dalam kebaikan bagi orang-orang setelahnya. Seperti, para sahabat, ada para ulama salaf ternama, imam fuqaha’, dan para muhadditsin (ahli hadits).

            Dan sub judul terakhir Beliau beri nama “Modal Mereka sama dengan Modal Kita”, Tak ada alasan untuk pesimis, karena  sarana yang telah Allah berikan kepada kita, sama halnya dengan apa yang telah dikaruniakan kepada para ulama kita semisal Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnu Hajar, begitu dengan para ulama Imam Madzhab. Potensi yang kita punya sama dengan potensi yang mereka punya, dan kita memulai dari start yang sama. Seperti dalam firman Allah,
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran,penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.” [ QS. An-Nahl (16) : 78]

            Imam Syafi’i rahimahullah tidak lahir dalam keadan telah hafal Juz Amma. Imam Ahmad tidak lahir dalam keadaan hafal hadits Arba’in. Mereka lahir dalam keadaan tidak tahu apa-apa, sebagaimana juga kita. Lalu allah memberikan kepada mereka pendengaran, pemglihatan, dan hati, kita pun diberi oleh-Nya. Lalu mereka mensyukuri nikmat tersebut, menjaganya, memanfaatkan sebagaimana mestinya, hingga mereka menjadi manusia ‘super’. Di akhir muqaddimah beliau sampaikan pesan, “Sisi inilah barangkali yang belum dan akan kita usahakan insya Allah, agar kita memiliki banyak ‘pengikut’ yang turut berpartisipasi memperbanyak pahala kita, meskipun mereka tidak menisbahkan imu itu dari kita.”

Referensi :
Abdillah, Abu Umar. 2015. Muslim Hebat. Surakarta: Ar-risalah
web:
http://wisatabuku.com/buku-muslim-hebat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar